Sabtu, 12 November 2011

Ku Serahkan Semua Hanya KepadaMu ya Allah



Kaki ini akan terus melangkah menyusuri terjalnya jalan yang akan di lalui, meski kaki ini sedang luka, luka yang amat perih karena terjatuh untuk kesekian kalinya. Ku coba untuk berdiri tanpa penopang untuk melanjutkan perjalananku. Perjalananku masih panjang, aku akan mencoba berlari walau luka ini masih penuh dengan darah. Bertahan menahan rasa sakit dan perihnya, takkan ada air mata yang terbuang hanya karena luka ini. Aku akan mengobati luka ini hingga pulih sehingga aku bisa berjalan dengan sempurna seperti sedia kala.

 Di setiap perjalananku selalu tak lupa aku bersujud di atas sajadah mengangkat kedua tangan yang penuh dosa meminta petunjuk yang terbaik dan mulut yang terkadang sering melontarkan kekhilafan selalu memohon maaf atas segala kesalahan, aku hanya seorang hamba Allah SWT yang jauh dari kesempurnaan, namun aku akan terus mencoba berubah menjadi yang lebih baik dari hari sebelumnya.

Kini aku akan terus menatap ke depan berjalan kembali menggapai cita yang masih ada di asa. Tak akan ku menoleh ke belakang, karena akan membuat aku hanya terus terpuruk dengan mengingat kaki ini terjatuh dan luka yang amat pedih. Kaki ini akan terus berjalan mengikuti alur yang sudah di tetapkan oleh Allah SWT, namun untuk sekarang aku akan lebih berhati-hati. Aku tak mau jatuh untuk kesekian kalinya dan merasakan luka kembali yang sangat pedih.

Di setiap perjalananku ada penopang sejatiku yaitu Sang Maha Pencipta Allah SWT. Aku tak takut untuk berjalan sendiri karena Allah SWT selalu menemaniku di setiap langkah kakiku. Dengan penuh keyakinan selalu terselip doa dan harapanku agar menemui jalan yang begitu indah di depan mata. Ya Allah SWT, ku serahkan semuanya hanya kepadaMu, Engkau lah yang telah menyusun sekenario kehidupan ini, aku hanya sebagai pemain dari sekenarioMu. Aku yakin di setiap jalanan terjal dan rintangan yang aku lalui pasti ada hikmah di balik semua itu dan aku juga yakin akan indah pada waktunya.

Aku akan menikmati perjalanan ini sambil mengobati luka yang masih cukup pedih. Aku berharap di suatu saat nanti ketika aku sedang berjalan, di perjalanan itu aku menemukan penopang yang setia menemaniku dan selalu menuntunku ke jalan yang Allah SWT ridhai.  Penopang itu akan jadi imam ku dan keluarga ku nantinya baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Dengan penuh harapan untuk mencapai sinar terang di ujung perjalanan, aku pun tak luput meminta doa restu dari malaikat ku di dunia ini yaitu “IBU” karena doa tulus dari seorang Ibu akan terijabah. Tetesan air mata nya merupakan butiran mutiara yang berharga, jadi aku akan terus menjaga agar butir-butir mutiara itu tidak akan terbuang dengan percuma. Senyuman di bibirnya merupakan pemandangan yang sangat indah, tak ada yang dapat menandingi indahnya senyuman seorang Ibu di banding pemandangan-pemandangan lainnya. Aku akan terus berusaha menjaga dan membuat malaikat ku yang ada di dunia ini bahagia hingga akhir hayatnya. Ibu terima kasih atas semua doa tulusmu, atas semua pengorbanan yang engkau berikan kepadaku dan atas curahan kasih sayang yang tak henti mengalir kepadaku. Hatimu bagaikan malaikat tulus dan tak bersyarat. Setiap sujudku tak lupa selalu terselip doa untukmu.

Kini aku dapat berdiri melangkah dengan pasti menuju suatu sinar kebahagiaan di ujung perjalananku. Di sekelilingku begitu banyak yang sayang denganku, aku akan membuat mereka semua bahagia dan bangga kepadaku. Sekarang raga ini sudah cukup kuat menahan terpaan angin, hujan dan teriknya sinar matahari. Selalu bersyukur dengan apa yang telah terjadi dan menyikapi suatu kejadian dengan fikiran matang. Aku siap menyongsong masa depan dengan penuh semangat akan kuhadapi badai ataupun liku-liku perjalananku. Akan ku jadikan masa lalu ku sebuah pelajaran agar aku dapat memperbaiki dan merubah menjadi lebih baik. Tak akan ku biarkan air mata terbuang percuma karena luka, air mata ini hanya akan menetes karena kebahagiaan. Menjadi pribadi yang kuat, sabar dan ikhlas dalam menjalani hidup ini. Aku yakin Allah SWT memiliki rencana indah di balik semua ini.

1 komentar: