Rabu, 15 Agustus 2012

Sepenggal Surat Untuk (Suamiku) Kelak

Padamu yang ALLAH pilihkan dalam hidupku,
Ketahuilah, aku hanya wanita biasa dengan begitu banyak kekurangan dalam diriku, Aku bukanlah wanita sempurna, seperti yang mungkin kau harapkan. Maka, ketika Dia memilihmu untukku, maka saat itu, Dia ingin menyempurnakan kekuranganku dengan keberadaanmu…
Dan aku tahu, kau pun bukanlah laki-laki yang sempurna, dan ku berharap ketidaksempurnaanku mampu menyempurnakan dirimu. Karena kelak kita akan satu, Aibmu adalah Aibku, dan indahmu adalah indahku. Kau dan aku akan menjadi “KITA”.
Namun, tataplah mataku, tersenyumlah. Tenangkan aku dalam genggaman tanganmu, dan nasehatilah aku dengan bijak dan hikmah. Niscaya, kau akan menemukanku tersungkur menangis di pangkuanmu. Maka ketika itu, kau kembali memiliki hatiku.
Padamu yang ALLAH tetapkan sebagai atap hunianku,
Ketahuilah, ketika ijab atas namaku telah kau lontarkan, maka di mataku kau adalah yang terindah, kata-katamu adalah titah untukku, selama tak bermaksiat pada ALLAH, akan aku penuhi semua perintahmu. Maka kalau kau berkenan ku meminta, jadilah hunian yang indah, yang kokoh, yang mampu membuatku dan anak-anak kita nyaman dan aman didalamnya.
Padamu yang ALLAH pilih menjadi penopang hidupku,
Dalam istana kecil kita, akan hadir buah-buah hati kita, maka marilah kita bergandengan mendidik mereka menjadi generasi yang dirindukan surga. Yang pundaknya akan diisi dengan amanah-amanah dakwah, yang ruh dan jiwanya selalu merindukan jihad, yang darahnya mengalir darah syuhada.
Dan ku yakin, dari tanganmu yang penuh berkah, kau mampu membentuk mereka. Dengan hatimu yang penuh cinta, kau mampu merengkuh hati mereka, dan aku akan selalu jatuh cinta padamu.
Padamu yang ALLAH pilih sebagai imamku,
Ku memohon kepadamu, Ridho-lah padaku, Sungguh Ridhomu adalah Ridho Rabbi Izzati, mudahkanlah jalanku ke Surga-Nya, karena bagiku kau adalah kunci surgaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar